Jenis-Jenis
Proyektor
Proyektor
elektronik
a)
Proyektor digital
Proyektor digital adalah peralatan teknologi modern. Ini digunakan untuk
mengkonversi data gambar secara langsung dari komputer ke sebuah layar melalui
sistem lensa. Proyektor digital menyediakan visualisasi data yang sebenarnya
disimpan dalam komputer untuk presentasi. Proyektor ini memungkinkan para
penonton untuk menonton gambar bergerak dari sebuah DVD, pemutar cakram digital
serbaguna. Pemasang iklan atau penjual juga menggunakan proyektor untuk
memberikan demonstrasi produk untuk sejumlah besar pelanggan. Dapat dengan
mudah mengkonversi dokumen tertulis ke papan tulis interaktif.

Proyektor
digital memainkan peranan penting dalam pembentukan sistem home theater. Empat
teknologi yang digunakan dalam proyektor digital :
- Intensitas tinggi CRT.
- LCD Proyektor LCD menggunakan gerbang cahaya.
- Texas Instruments ‘teknologi DLP.
b)
Proyektor LCD
Proyektor LCD adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media
presentasi, karena mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar. LCD Proyektor
dapat bekerja dengan dilengkapi peralatan tambahan yaitu :
A) Kabel data
A) Kabel data
Digunakan untuk menghubungkan antara LCD Proyektor dengan komputer. Dua
jenis kabel data yang sering digunakan dalam LCD Proyektor yaitu : USB (Universal
Serial Bus) atau Parallel.
B) Power Supply
C) Menghubungkan LCD Proyektor dengan
sumber listrik. Terdiri dari adaptor dan kabel penghubung tegangan ke LCD
Proyektor.
Istilah
teknis dalam LCD Proyektor :
- ANSI Lumens
- Resolutions
- Digital Light Processing (DLP)
- Liquid Crystal Display (LCD)
- Liquid Crystal on Silicon (LCOS)
- Aspect Ratio
- Contrast Ratio
- Lens shift
- Keystone
Tingkatan Resolusi layar dalam LCD
Proyektor
Bekerja
berdasarkan prinsip pembiasan cahaya yang dihasilkan oleh panel-panel LCD.
Panel ini dibuat terpisah berdasarkan warna-warna dasar, merah, hijau dan biru
(R-G-B). Sehingga terdapat tiga panel LCD dalam sebuah proyektor. Warna gambar
yang dikeluarkan oleh proyektor merupakan hasil pembiasan dari panel-panel LCD
tersebut yang telah disatukan oleh sebuah prisma khusus.
Gambar
yang telah disatukan tersebut kemudian dilewatkan melalui lensa dan
di”jatuh”kan pada layar sehingga dapat dilihat sebagai gambar utuh. Gambar yang
dihasilkan proyektor LCD memiliki kedalaman warna yang baik karena warna yang
dihasilkan olah panel LCD langsung dibiaskan lensa ke layar. Selain itu gambar
pada proyektor LCD juga lebih tajam dibandingkan dengan hasil gambar proyektor
DLP. Kelebihan lain dari LCD adalah penggunaan cahaya yang lebih efisien
sehingga dapat memproduksi “ansi lumens” yang lebih tinggi dibandingkan
proyektor dengan teknologi DLP.
c)
Proyektor CRT
CRT atau sering disebut juga dengan Katoda Ray Tube
yang memanfaatkan Proyektor kuno tabung gambar yang telah digunakan pada TV
konvensional selama beberapa dekade. Dengan jenis proyektor ini, tiga CRT, plus
lensa pembesar, digunakan untuk melemparkan sebuah gambar ke layar. Para CRT
digunakan untuk memproyeksikan warna utama, merah, biru dan hijau. Adanya tiga
tabung yang berbeda-beda warna dalam proyektor CRT, membuat proyektor ini
lumayan besar dan berat.
Sehingga dianggap kurang fleksibel untuk digunakan
pada presentasi-presentasi dalam ruang yang kecil. Proyektor semacam ini
bekerja dengan baik untuk menghasilkan kontras yang besar, sangat berbeda kulit
hitam, dan warna yang besar. CRT karena gambar tersebut tidak dipindai dengan
berkas elektron, mereka tidak terbatas pada kisaran tertentu dan menawarkan
piksel lintang yang lebih besar dalam hal resolusi layar.
Gambar.
Proyektor CRT
Secara
keseluruhan, sebuah proyektor CRT memberi pemirsa yang sangat memuaskan,
kualitas gambar film. Tidak seperti DLP dan model LCP, CRT proyektor tidak
memiliki bola lampu yang memerlukan penggantian, yang akan menghemat uang
konsumen. Juga, model CRT terakhir selama 20, 000 jam – hidup yang relatif
panjang. Ada beberapa kelemahan semacam ini proyektor.
Model CRT
biasanya cukup mahal, mulai dari sekitar $ 10, 000. Mereka juga besar,
seringkali membutuhkan jumlah yang sama ruangan sebagai 20-inch TV. Juga, untuk
proyektor CRT untuk bekerja secara maksimal kemampuan, ruangan gelap
diperlukan.
d)
Proyektor DLP
Pemrosesan Cahaya Digital (bahasa Inggris: Digital
Light Processing, DLP (DMD). Setiap kaca mewakilkan satu pixel dalam
gambar yang diprojeksikan.) adalah sebuah teknologi yang digunakan dalam
projektor dan televisi projeksi. DLP awalnya dikembangkan oleh Texas
Instruments, dan mereka tetap pembuat satu-satunya teknologi ini, meskipun
banyak produk pasar berlisensi menggunakan chipset mereka. Dalam projektor DLP,
gambar diciptakan oleh kaca kecil mikroskopis disusun dalam sebuah matrix di
atas chip semikonduktor, dikenal sebagai Digital Micromirror Devic.
Jumlah kaca sama dengan resolusi gambar yang diprojeksikan:
800×600, 1024×768, dan 1280×720 matrix adalah beberapa ukuran DMD yang umum.
Kaca-kaca ini dapat diubah posisinya dengan cepat untuk merefleksikan cahaya
melalui lensa atau ke sebuah heatsink (disebut pembuangan cahaya dalam
terminologi Barco). Penyusunan posisi dengan cepat kaca-kaca ini (intinya
berganti antara ‘on’ dan ‘off’) membuat DMD mengatur intensitas cahaya yang
direfleksikan melalui lensa, menciptakan efek abu-abu bertingkat sebagai
tambahan untuk putih (kaca dalam posisi ‘on’), dan hitam (kaca dalam posisi
‘off’). Ada dua metode primer di mana sistem projeksi DLP menciptakan sebuah
gambar berwarna, yang satu dengan menggunakan projektor DLP chip-tunggal, dan
satu lagi menggunakan projektor tiga-chip.
Gambar. Proyektor DLP
Pada DLP, cahaya terlebih dahulu akan mengenai sebuah
Color Filter berbentuk roda. Kemudian warna yang diperoleh akan mengenai
Digital Micromirror Devices (DMD). Dari DMD inilah kemudian cahaya akan
diproyeksikan dengan cara dipantulkan ke layar. DMD adalah sebuah optical chip
yang terdiri dari tiga lapis cermin-cermin micro yang masing-masing lapisan
dipisahkan oleh rongga udara yang memungkinkan cermin untuk miring sejauh -10
sampai +10 derajat.
e)
Proyektor LCOS
Teknologi yang terakhir ini memanfaatkan keunggulan
dua teknologi yang sudah hadir sebelumnya, yaitu LCD dan DLP. Teknologi LCOS
lebih mudah diproduksi dan ringan dibandingkan LCD. Resolusi yang dihasilkan
juga lebih baik dari LCD. Bahkan resolusi teknologi ini diperhitungkan dapat
mencapai QXGA, yaitu 2048×1536 pixel
Sangat tinggi, bahkan yang tertinggi. Teknologi ini
juga mengurangi artefak yang muncul pada LCD. Selain itu, LCOS memiliki kontrol
analog seperti layaknya LCD dengan gradasi warna yang lebih baik dibandingkan
DLP. Contrast ratio teknologi ini juga lebih baik dibandingkan LCD meskipun
tidak terlalu lebih baik dari DLP.
Namun,
nilai brightness-nya sejajar dengan LCD yang artinya lebih baik dari DLP.
Proyektor
transparansi
A.
Proyektor film, frame berturut-turut proyek dari kumparan untuk membuat film
gambar bergerak.
Gambar.
Proyektor Film
B.
Proyektor slide

Gambar.
Proyektor Slide
C.
Proyektor overhead
OHP (Overhead Projector) merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana,
terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas
untuk meletakkan transparansi. Cahaya yang amat terang dari lampu proyektor
amat kuat menyorot dari dalam kotak kemudian dibiaskan oleh sebuah lensa
khusus, yaitu lensa fresnel, melewati sebuah transparan ukuran 20 x 25 cm yang
ditempatkan di atas landasan tersebut. Sebuah sistem pemantul cahaya dari
cermin dan lensa, yang di tempatkan di atas kotak landasan, menghasilkan berkas
cahaya berbelok 90 derajat. Dengan lampunya yang amat terang dan sistem
optiknya yang efisien, menghasilkan banyak sekali cahaya sehingga memungkinkan
untuk dipergunakan di ruangan biasa tanpa penggelapan.
Over Head Proyektor/ Over Head Transparansi yang pertama
digunakan untuk identifikasi polisi bekerja. Mulai digunakan secara luas di
sekolah-sekolah dan bisnis di akhir 1950-an dan awal 1960-an. Produsen utama
overhead projector dalam periode awal ini adalah perusahaan 3M. Sebagai
permintaan proyektor tumbuh, Buhl Industri didirikan pada tahun 1953, dan
menjadi kontributor terkemuka AS selama beberapa penyempurnaan optik untuk
proyektor overhead dan lensa proyeksi.
![]() |
Gambar. Proyektor OHP
D.
Magic Lantern
Perkembangan
proyektor dimulai dengan ditemukannya magic lantern, oleh Jesuit Athanasius
Kircher ada tahun 1671. Kemudian pada tahun 1838, William George Horner
menciptakan alat optic yang bisa mengubah gambar bergerak menjadi gambar diam,
alat ini dinamakan Zoetrope. Pada tahun 1891 Thomas Edison menemukan
kinetoscope. Alat ini menggunakan mesin untuk memutar bagian-bagian gambar
dengan menyorotkan cahaya ke layer. Sejak saat itu proyektor semakin sering
digunakan.
Gambar. Proyektor Latern
E.
Enlarger
Enlarger adalah sebuah proyektor transparansi khusus yang
digunakan untuk memproduksi hasil fotografi dari film atau kaca negative yang
menggunakan proses gelatin silver atau transparasi. Enlarger terdiri dari
sumber lampu yang umumnya sebuah incandescent light bulb, sebuah holder untuk
negative atau transparasi dan sebuah lensa khusus untuk memproyeksikan.
![]() |
Gambar. Proyektor Enlarger
Cara Kerja Proyektor
Cara
kerja proyektor
memang tidak terlihat secara langsung oleh mata telanjang kita, tapi tidak ada
salahnya kan mengetahui cara kerjanya. Hampir setiap orang kini telah memakai proyektor,
setidaknya walau pun tidak memiliki benda tersebut tapi pernah menggunakannya
untuk keperluan presentasi misalnya atau menonton video/film bersama
teman-teman agar lebih seru.
Tahukah
Anda sebenarnya bagaimana cara proyektor bekerja hingga bisa memancarkan
cahaya yang ditangkap layar/media pemantul sebagai gambar atau video? Berikut
sedikit penjelasan bagaimana proyektor LCD bisa sampai memancarkan
cahaya dari laptop atau device yang lainnya.
Proyektor LCD yang biasa kita gunakan
sehari-hari bekerja dengan berdasarkan prinsip pembiasan cahaya. Cahaya
tersebut dihasilkan oleh panel-panel dari LCD (Liquid Crystal Display)
atau Layar Kristal Cair. Panel tersebut terdiri dari 3 panel yang dipisahkan
berdasarkan 3 warna dasar yang biasa di sebut RGB (Red, Green dan Blue)
Merah, Hijau dan Biru. Pancaran cahaya yang keluar dari proyektor
tersebut merupakan hasil dari pembiasan ketiga panel LCD tersebut yang
sebelumnya telah dipadukan dalam prisma khusus dalam sistem proyektor
tersebut.
Kumpulan
cahaya yang melalui panel dan dipadukan melalui prisma tersebut kemudian
melalui lensa yang dipancarkan pada layar atau media pantul lain sehingga bisa
dilihat oleh mata kita sebagai gambar yang sama seperti ada di layar komputer
atau device lainnya. Gambar pada proyektor LCD akan lebih tajam
dibanding proyektor DLP karena warna yang dihasilkan proyektor LCD karena panel
LCD yang dipakainya dibiaskan langsung dari lensa ke layar.
Cara
kerja proyektor ini umumnya sama untuk semua proyektor LCD yang
diproduksi sekarang. Selain hal yang dijelaskan sebelumnya, kelebihan dari LCD
pada proyektor adalah menggunaan cahaya yang lebih efisien sehingga proyektor
LCD dapat memproduksi ansi lumens lebih tinggi dibanding proyektor DLP.
Selain banyak kelebihan, ada juga kekurangannya yaitu piksel yang terlihat
jelas sehingga kurang cocok untuk memutar video atau film.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar