1. JENIS
- JENIS MONITOR
Dengan
perkembangannya yang sangat pesat, saat ini sudah terdapat beberapa jenis
teknologi monitor. Jenis – jenis teknologi monitor tersebut diantaranya adalah
:
a. CRT ( Chatode Ray
Tube )
Prinsip kerja monitor konvensional atau monitor
CRT (Cathode Ray Tube) adalah elektron ditembakkan dari belakang tabung gambar
menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang
memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut melewati
serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian
tertentu dari tabung bagian dalam.Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca
tabung TV atau monitor, dia akan menyinari lapisan berpendar, menyebabkan
tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara temporer. Setiap tempat tertentu
mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari sinar tersebut,
terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel-pixel tersebut untuk berpendar
dengan intensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah
gambar.
Kelebihan dari monitor CRT ini adalah
sebagai berikut. Harga dari monitor ini umumnya paling murah.Untuk masalah
tampilan di layar monitor dengan resolusi dari monitor ini tampilannya yang
dihasilkanpun sudah cukup baik untuk berbagai keperluan didalam mengerjakan
pekerjaan. Warna mendalam dan waktu respon yang lebih baik, sehingga game,
film DVD, dan acara TV mungkin terlihat lebih baik pada CRT. Sebuah CRT
terlihat baik dari semua sudut pandang dibanding LCD. Monitor ini dapat
menampilkan hampir semua resolusi.
Kekurangandari monitor CRT,
diantaranya diperlukanya
teknologi listrik yang cukup besar dan memiliki
radiasi elektromagnetik yang cukup kuat. Monitor CRT menempati
banyak ruang meja dan monitor ini berat. Gambar pada monitor yang sudah
tiga tahun tidak akan terlihat baik seperti ketika monitor masih
baru. Monitor CRT memakan tiga kali lebih banyak listrik daripada
LCD. Fokus di sekitar tepi luar gambar sering kurang tajam daripada di
tengah. Seiring waktu, sebuah monitor CRT menjadi kurang tajam dibanding
saat masih baru. Monitor CRT menghasilkan radiasi magnetik dan
elektromagnetik serta menghasilkan panas yang dapat mengalamikerusakan.Untuk mengatasi radiasi dari jenis monitor CRT ini
dengan menggunakan filter yang dapat mengurangi cahaya dari radiasi
elektromagnetik yang dipancarkan oleh monitor tersebut. Model monitor CRT ini
digolongkan menjadi dua layar cembung dan layar datar ( flat). Monitor CRT dengan
model flat memiliki radiasi yang lebih kecil dibandingkan monitor CRT dengan
model cembung. Hal ini otomatis juga berpengaruh terhadap harga masing-masing
model monitor CRT, harga monitor CRT dengan layar datar sedikit lebih mahal
dibandingkan monitor CRT dengan layar cembung.
Gambar 2. Monitor CRT
b. LCD ( Liquid
Cristal Display )
Monitor LCD
merupakan monitor yang tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi
menggunakan sejenis kristal liquid. Teknologi ini menghasilkan monitor yang
dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan
kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya
yang pipih, maka monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan
banyak digunakan pada komputer – komputer portabel.
Cara kerja dari Monitor LCD (Liquid Crystal Display) adalah
monitor LCD itu sendiri terdiri dari dua bagian utama. yaitu Backlight dan
kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri
dari 1 sampai 4 buah dengan berteknologi seperti lampu neon. Lampu Backlight
ini berwarna putih. Kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih
merupakan susunan dari beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda.
Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami
refleksi atau perubahan arah sinar.
Warna yang
akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi
maka beda pula warna yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan listrik dengan
nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya, dan karena
tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya
backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair
bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair
akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih
akan tampil di layar, namun Jika
ingin menampilkan warna hitam, kristal Cair
akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang
menembus (sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan
warna lainnya hanya mengatur sudut refleksi kristal cair.
- Kelebihan dari monitor LCD ini adalah sebagai berikut :
Hemat akan
tempat, tidak seperti monitor CRT yang membutuhkan tempat yang
banyak. Terdapatnya brightness ratio. Brightness ratio merupakan
perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling
terang. Monitor LCD memiliki kelebihan yang sangat bersahabat yaitu
monitor ini adalah monitor yang hemat listrik. Monitor ini memiliki
kualitas gambar yang lebih tajam, kecerahan warnanya pun sangat baik dan bentuk
dari monitor ini memang terlihat benar-benar modern. Kelebihan yang lain dari
monitor LCD adalah adanya brightness ratio yang telah menyentuh angka 350 : 1.
Brigtness ratio merupakan perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan
tampilan yang paling terang.
- Kekurangan dari monitor LCD diantaranya adalah :
Harga dari
monitor LCD ini lebih mahal dibanding monitor berjenis CRT. Gambar monitor
LCD hanya menampilkan hasil resolusi terbaik pada resolusi tertentu, lebih dari
itu akan kurang jelas. Beberapa waktu yang lalu, monitor berjenis LCD
ini masih mempunyai masalah pada resolusi . Saat itu, monitor ini
jika dengan resolusi 1024 X 768 akan terkesan agak buram jika dipekerjakan pada
resolusi 640 X 420. Karena layarnya pipih kemungkinan untuk kerusakan pada
fisik monitor bisa sangat terjadi akibat ketelodoran pemakai.
- Lapisan lapisan dalam sebuah LCD :
- Polaroid belakang
- Elektroda belakang
- Plat kaca belakang
- Kristal cair
- Plat kaca depan
- Elektroda depan
- Polaroid depan
Elektroda
dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal
cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi.LCD
berwarna menggunakan dua jenis teknik untuk menghasilkan warna, yaitu passive
matrix dan active matri.
- Ø Passive Matrix
Teknologi
yang digunakan lebih murah dibandingkan active matrix. Pada LCD jenis
ini terdapat sederetan transistor di atas (sumbu x) dan di samping kiri (sumbu
y) monitor. Transistor-transistor ini memberi energi pada piksel. Piksel
merupakan pertemuan dari pancaran transistor sumbu x dan sumbu y. oleh karena
hal tersebut maka teknologi ini sering juga disebut Dual Scan
monitor.Kelemahan teknologi ini, monitor harus dilihat secara tegak lurus. Jika
dipandang dari sudut agak menyamping, maka tulisan pada monitor tidak akan
terlihat. Kelemahan lain, jika ada transistor yang mati, maka akan terlihat
adanya garis gelap melintang atau tegak lurus pada layar monitor.
Pada
teknologi passive matrix yang lebih baru seperti CSTN (Color
Super-Twisted Nematic), DSTN (Double Layer Super-Twis Nematic), dan
HPA (High-Performance Addressing), kecerahan citra lebih bagus.
- Ø Active Matrix
Menggunakan
teknologi Thin Film Transistor (TFT). Hasil warna yang diperoleh
sebagus CRT, namun teknologinya mahal. Active matrix memiliki transistor
yang memancarkan cahaya sendiri pada masing-masing piksel, sehingga warnanya
lebih cerah, dan tak harus dilihat dengan sudut pandang tegak lurus. Namun
karena adanya banyak transistor ini, mengakibatkan pemakaian daya jenis monitor
ini lebih tinggi dan kemungkinan kerusakan pada piksel lebih besar.

Gambar. LCD (Liquid Crystal
Display)
c. Plasma gas atau Organic Light
Emitting Diode (OLED)
Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi
yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut
pandang yang dapat selebar CRT.Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti
halnya pada teknologi CRT, tetapi layar pada plasma gas dapat perpendar tanpa
adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal itu akan membuat energi yang
diserap tidak sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan pun lebih baik
dari LCD.Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Organic
Light-Emitting Diode (OLED) atau dioda cahaya organik adalah sebuah
semikonduktor sebagai pemancar cahaya yang terbuat dari lapisan organik. OLED
digunakan dalam teknologi elektroluminensi, seperti pada aplikasi tampilan
layar atau sensor. Teknologi ini terkenal fleksibel dengan ketipisannya yang
mencapai kurang dari 1 mm.
Teknologi OLED ditemukan oleh ilmuwan Perusahaan Eastman Kodak, Dr. Ching
W. Tang pada tahun 1979. Riset di Indonesia mengenai teknologi ini dimulai pada
tahun 2005. OLED diciptakan sebagai teknologi aternatif yang mampu mengungguli
generasi tampilan layar sebelumnya, tampilan kristal cair (Liquid Crystal
Display atau LCD). OLED terus dikembangkan dan diaplikasikan ke dalam piranti
teknologi tampilan.
OLED merupakan piranti penting dalam teknologi elektroluminensi. Teknologi
tersebut memiliki dasar konsep pancaran cahaya yang dihasilkan oleh piranti
akibat adanya medan listrik yang diberikan. Teknologi OLED dikembangkan untuk
memperoleh tampilan yang luas, fleksibel, murah dan dapat digunakan sebagai
layar yang efisien untuk berbagai keperluan layar tampilan.
Jumlah warna
dari cahaya yang dipancarkan oleh piranti OLED berkembang dari satu warna
menjadi multi-warna. Fenomena ini diperoleh dengan membuat variasi tegangan
listrik yang diberikan kepada piranti OLED sehingga piranti tersebut memiliki
prospek untuk menjadi piranti alternatif seperti teknologi tampilan layar datar
berdasarkan kristal cair.
Struktur OLED terdiri atas lapisan kaca terbuat dari oksida timah-indium
yang berfungsi sebagai elektroda positif atau anoda, lapisan organik dari
diamine aromatik dengan ketebalan 750 nm, lapisan pemancar cahaya yang terbuat
dari senyawa metal kompleks misalnya 8-hydroxyquinoline aluminium, dan lapisan
elektroda negatif atau katoda terbuat dari campuran logam magnesium dan perak
dengan perbandingan atom 10:1. Konstruksi keseluruhan lapisan tidak lebih dari
500 nm, artinya OLED sama tipis dengan selembar kertas.
Bagian penting dari piranti OLED adalah lapisan elektroda dan lapisan tipis
yang terdiri dari molekul-molekul organik sebagai pemancar cahaya dimana
keduanya disusun bertumpuk. Lapisan organik dapat dimendapkan dengan teknik
yang relatif sederhana yaitu pelapisan memutar (spin coating) sedangkan lapisan
elektroda dimendapkan menggunakan teknik penguapan (evaporation). Lapisan elektroda
dibuat dari bahan logam transparan atau semi-transparan seperti Indium Tin
Oxide (ITO) atau aluminium (Al). Sifat transparan memungkinkan cahaya yang
terpancar dari struktur piranti keluar secara optimal.
Mekanisme kerja OLED yaitu jika pada elektroda diberikan medan listrik,
fungsi kerja katoda akan turun dan membuat elektron-elektron bergerak dari
katoda menuju pita konduksi di lapisan organik. Keadaan ini mengakibatkan
munculnya lubang (hole) di pita valensi. Anoda akan mendorong lubang untuk bergerak
menuju pita valensi bahan organik. Keadaan ini mengakibatkan terjadinya proses
rekombinasi elektron dan lubang di dalam lapisan organik dimana elektron akan
turun dan bersatu dengan lubang lalu memberikan kelebihan energi dalam bentuk
foton cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Pada akhirnya akan diperoleh
satu jenis pancaran cahaya dengan panjang gelombang tertentu bergantung pada
jenis bahan pemancar cahaya yang digunakan.
Di Indonesia, beberapa teknologi layar tampilan dengan
teknologi OLED sudah masuk ke pasar, mulai dari alat penerangan, alat konsumsi
rumah tangga seperti televisi, gadget seperti telepon
genggam, papan ketik (keyboard),
kamera digital, jam tangan digital, komputer jinjing (laptop),
layar komputer, sampai pada alat informasi seperti layar pengumuman di pasar
swalayan, bandara, hotel atau rumah sakit.
Kelebihan Kehadiran teknologi OLED :
1.
Tampilan OLED baru dan menarik. Layar terbuat dari
gabungan warna dalam kaca transparan sangat tipis sehingga ringan dan fleksibel.
2.
Kemampuan OLED untuk beroperasi sebagai sumber cahaya
yang menghasilkan cahaya putih terang saat dihubungkan dengan sumber listrik.
3.
Konsumsi daya listrik
yang rendah dan terbuat dari bahan organik menjadikan OLED sebagai teknologi
ramah lingkungan.
4.
Biaya operasional yang relatif rendah dan proses
perakitan yang relatif sederhana dibandingkan LCD. OLED dapat dicetak ke atas
substrat yang sesuai dengan menggunakan teknologi pencetak tinta semprot
(inkjet printer).
5.
Memiliki
jangkauan wilayah warna, tingkat terang, dan tampilan sudut pandang yang sangat
luas. Piksel OLED memancarkan cahaya secara langsung sedangkan LCD menggunakan
teknologi cahaya belakang (backlight) sehingga
tidak memancarkan warna yang sebenarnya.
6.
OLED memiliki waktu reaksi yang lebih cepat. Layar LCD
memiliki waktu reaksi 8-12 milisekon, sedangkan OLED hanya kurang dari 0.01 ms.
7.
OLED dapat dioperasikan dalam batasan suhu yang lebih
lebar.
Kekurangan Teknologi OLED adalah :
1.
Harga produk yang cenderung mahal belum terjangkau oleh
kalangan umum.
2.
Masalah teknis OLED yaitu masa bertahan bahan organik
yang terbatas, sekitar 14.000 jam dibandingkan layar datar lain yang bisa
mencapai 60.000 jam. Pada tahun 2007, masa bertahan OLED dikembangkan menjadi
198.000 jam.
3.
Kelembaban dapat memperpendek umur OLED. Bahan
kandungan organik di dalam OLED dapat rusak jika terkena air.
4.
Pengembangan proses segel (improved sealing process)
dalam praktik pembuatan OLED dapat membatasi masa bertahan tampilan.
5.
Dalam piranti OLED multi-warna yang ada sekarang, intensitas
cahaya yang dihasilkan untuk warna tertentu belum cukup terang.
Gambar
Monitor Plasma
d. Monitor
Light Emitting Diode (LED)
Monitor sejenis dengan monitor LCD
dimana teknologinya sudah lebih maju. Monitor LED merupakan monitor yang
menggunakan LED sebagai komponen penghasil warna. LED ini digunakan sebagai
lampu indikator dibanyak perangkat elektronik. LED itu sendiri menggunakan
cahaya pancaran diode (Light Emitting Diode) sebagai sumber cahaya. LED
menggunakan diode untuk membuat banyak image yang berwarna – warni. Warna hitam
akan menjadi benar – benar hitam, bukan hitam abu-abu, dan warna LED lebih
realistic dibandingkan monitor LCD. Monitor LED memiliki refresh rate yang
tinggi.Di dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang akan mengeluarkan cahaya
jika elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini, kita dapat
mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkan, seperti infrared, hijau
atau biru atau merah dan ultraviolet.
- Cara kerja dari Montor LED adalah sebagai berikut :
Sebenarnya LED adalah dioda, sehingga memiliki kutub.
Arah arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. 2 kawat pada
LED memiliki panjang yang berbeda. Kawat yang panjang adalah anoda sedangkan
yang pendek adalah katoda. Arus menentukan seberapa terang sebuah LED. Lebih
besar arus maka lebih terang pula LED itu. Arus pada LED seharusnya sekitar 10
– 20 mA. Ketika arus melewati sebuah LED, jatuh tegangan pada LED sekitar 1,6
V, sebenarnya tergantung pada arus yang ada. Tegangan pada LED tidak hanya
sebuah fungsi dari arus, tetapi juga warna LED dan suhu yang disebabkan
perbedaan zat kimia pada LED .Datasheet LED merupakan sudut pandang yang lebar
berarti cahaya tidak akan sampai jauh, tetapi akan menyebar. Lampu flash pada
kamera memiliki sudut pandang yang lebar. Datasheet biasanya akan memberikan
berupa angka tunggal, tetapi beberapa akan menjelaskan lebih detail dalam
distribusi cahaya per sudut. Dan tentunya pada grafik panjang gelombang,
terdapat nilai puncaknya. grafik ini sangat penting karena grafik inilah yang
berfungsi menghubungkan LED dengan sensor warna.
Kelebihan dibanding monitor lainnya :
Monitor ini dapat membuat banyak image yang berwarna –
warni sehinngga terlihat lebih
natural. Didalam monitor ini setiap warna akan jelas, seperti warna hitam
akan menjadi benar – benar hitam, bukan hitam abu-abu, sehingga ketebalan
warnanya sangat bagus. Warna dari monitor LED lebih realistic dibandingkan
monitor LCD. Untuk bentuk atau cassing dari monitor ini juga hampir mirip
dengan monitor LCD yang membuat tampilannya sendiri bagus dan menarik untuk
dilihat dan tentunya lebih mudah untuk dipindahkan. Monitor ini pula hemat
tenaga listrik, sama hal nya dengan monitor LCD, namun monitor ini lebih irit
listrik dibanding monitor LCD. Monitor ini memiliki kemampuan menghasilkan
detail gambar yang lebih halus dan lebih sempurna dibandingkan dengan monitor
LCD. Pencahayaan yang dihasilkan oleh monitor LED lebih stabil dibandingan
dengan monitor LCD, sehingga kestabilan cahaya dan warna, serta ketajamannya
bisa terjaga selama monitor digunakandanukuranlebih
slim lebihringandaripada LCD.
Kekurangan dari monitor ini diantaranya adalah :
Monitor ini tergantung terhadap pencahayaan dari LED-nya
yang menyebabkan kurang maksimalnya tampilan nantinya pada
monitor. Umumnya harga monitor ini mahal, sehingga kurang diminati oleh
kebanyakan orang, karena kebanyakan orang lebih memilih monitor LCD untuk
digunakannya. Dan perlu untuk diketahui harga dari monitor inilebih mahal hingga
setengah harga monitor LCD pada umumnya. Selain tergantung pencahayaan
dari LED untuk tampilan monitor, besar kecilnya arus yang melintasi LED juga
akan menyebabkan perubahan kecerahan pada tampilannya.
Gambar
Monitor LED
Fakta-Fakta LCD :
- Monitor LCD menggunakan lampu neon katoda dingin untuk backlighting.
- Layar LCD harus mengandalkan pencahayaan eksternal sebagai tampilan mereka dibuat melalui manipulasi cahaya yang melewati kristal cair terpolarisasi.
- Kualitas gambar bagus, tapi image bisa tampak ‘terbakar’ di display.
- Harga antara $150-200 per tahun untuk pengoperasian sebuah LCD. Harga lebih murah dibandingkan LED.
- Tidak dianjurkan menggunakan LCD saat bermain game dan menggunakan aplikasi grafis.
- Monitor LCD tidak cocok dengan orang-orang yang bekerja selama berjam-jam di komputer PC.
- Konsumsi Daya pada LCD lebih tinggi daripada LED.
- Kurang ramah lingkungan.
- Dari sudut pandang umur panjang, LCD dapat hidup selama 60 ribu jam.
- Waktu respon LCD berkisar antara 2 – 8 ms.
- Monitor LCD dapat menghasilkan rasio kontras 20:000, LED dapat menghasilkan 2.000:000 rasio kontras sehingga layar LED dapat menghasilkan gambar yang lebih tajam dan jelas
Fakta-Fakta dari LED Monitor :
- Kualitas warna gambar seni.
- Menghemat energy 40 persen dibandingkan televisi LCD dengan ukuran yang sama
- Bebas merkuri dan desain yang sangat tipis sehingga ramah terhadap lingkungan karena tidak ada merkuri.
- Harga sekitar 20 hingga 30 persen lebih mahal.
- Tebal televise LED sekitar sepertiga tebal LCD dengan ukuran yang sama,
- Sedangkan bobotnya biasanya separuh dari LCD.
- Monitor LED menggunakan dioda memancarkan cahaya.
- Backlighting yang mempengaruhi kualitas gambar secara substansial dan cahaya ditumpahkan oleh LED menawarkan kualitas gambar yang superior dibandingkan dengan LCD.
- Layar LED memiliki waktu respon lebih cepat sebagai dibandingkan dengan LCD. LED dapat merespon dalam waktu kurang dari 0,01 ms.
- Monitor LED adalah pilihan yang lebih baik bagi pengguna gamers dan aplikasi grafis serta orang-orang yang menghabiskan waktunya berlama-lama di depan komputer desktop.
- Layar LED mampu menjadi lebih ramping dan ringan dibandingkan dengan monitor LCD. Sebagai contoh, Sony meluncurkan layar 40 inch Bravia setipis 9.9 mm.
- Dari sudut pandang umur panjang, layar LED bisa menjalankan 100 ribu jam.
e. Monitor
Touch Screen
Monitor touch screen adalah sebuh kemajuan teknologi
yang sangat modern. Monitor touch screen ini merupakan sebuah monitor atau
perangkat komputer yang bekerja dengan adanya sentuhan tampilan layar
menggunakan jari atau pena digital. Antarmuka layar sentuh, di mana pengguna
mengoperasikan sistem komputer dengan menyentuh gambar atau tulisan di layar
itu sendiri, merupakan cara yang paling mudah untuk mengoperasikan komputer dan
kini semakin banyak digunakan dalam berbagai aplikasi. Tampilan dari monitor
touch screen ini sangat baik dan halus sehingga menambah kemewahan dari
monitor.
Cara kerja dari monitor touch screen adalah adanya 3
buah komponen utama yang saling terhubung dan saling bekerja untuk menghasilkan
kinerja yang baik. 3 komponen tersebut adalah touch sensor, controller, dan
software driver. Sentuhan yang terjadi pertama akan diterima oleh komponen
touch sensor yang merupakan input untuk diteruskan ke komponen yang lainnya, selanjutnya
akan diteruskan ke controller yang merupakan sebuah perangkat yang digunakan
untuk menghubungkan antara sensor dengan perangkat komputer yang akan memproses
sentuhan tersebut. Selanjutnya yang bekerja adalah komponen pada software
driver yang berfungsi untuk mengatur agar perangkat touch screen dan komputer
dapat bekerja sama untuk digunakan dalam berbagai macam keperluan. Sehingga
output pun akan terproses dan tertampil di layar monitor seteleh diproses oleh
ketiga komponen tersebut.
Kelebihan dari monitor touch screen ini adalah :
Monitor ini akan memberikan kemudahan dan kecepatan
akses bagi penggunanya. Kita tidak perlu bersusah payah untuk mencari tombol
pada keyboard dalam mengeksekusi suatu perintah. Tampilan dari monitor
touch screen ini sangat baik dan halus. Monitor ini memiliki bentuk yang
sangat menarik.Kecepatan merespon suatu perintah sangat cepat dilakukan dengan
monitor ini karena perintah langsung dimasukkan hanya dengan menyentuh di layar
monitor tersebut. Pencahayaaan dari monitor touch screen juga sangat
baik. Monitor touch screen juga umumnya tidak banyak membutuhkan tempat
menaruh dan beratnya juga relatif disesuaikan.
Kekurangan dari monitor touch screen ini, diantaranya
yaitu :
Ada beberapa perintah yang lama untuk dikerjakan di
monitor ini. Misalnya Jika kita ingin memberikan perintah yang kompleks
misalnya mengetik dengan cepat suatu kalimat pada layar, kadang terjadi error
yang diakibatkan software tidak mampu menterjemahkan apa yang kita
inputkan. Juga pada teknologi touchscreen yang lama, sentuhan bersamaan di
layar monitor pada beberapa titik sekaligus akan membingungkan software dalam
memahaminya. Harga dari monitor ini sangat mahal, maka dari itu monitor
ini jarang untuk dijumpai.Monitor touch screen membutuhkan perawatan khusus,
dimana layar harus selalu terjaga kebersihannya agar sentuhan (input) bisa
diterjemahkan dengan tepat. Monitor ini memerlukan orang yang teliti dan
bisa menggunakannya dengan benar, karena apabila kita ceroboh menggunakannya
maka monitor ini akan cepat mengalami kerusakan Selain itu biaya nantinya yang
harus dikeluarkan untuk memperbaiki monitor touch screen ini akan sangat besar.
Setelah mengetahui penjelasan diatas,
aspek paling penting dari sebuah monitor adalah:
Ukuran Layar adalah perbandingan lebar
dalam satuan inci. Jarak antara satu sudut dengan sudut berlawanan lainnya.Pada
umumnya ukuran minimal dari sebuah layar monitor adalah 14 inci, Sedangkan
untuk monitor yang berkukuran 16 inci atau bahkan lebih sering disebut dengan
monitor yang berlayar penuh.
Bentuk monitor ada portrait
atau ukuran tinggi lebih besar dibandingkan dengan ukuran lebar atau dalam
bentuk landscape ukuran lebar lebih besar dibandingkan ukuran tinggi. Monitor
landscape dapat menampilkan dua halaman penuh yang saling berdampingan
satu sama lain.
Resolusi dari monitor
mengidentifikasikan seberapa padat pixel yang ada, Pada umumnya, semakin banyak
pixel (sering diungkapkan dengan titik per inci), semakin tajam hasil gambar
yang dapat ditampilkan. Banyak monitor saat ini sudah dapat menampilkan 1024
hingga 764 pixels, untuk penggunaan kartu grafis standar. Beberapa model
monitor high end sudah dapat menampilkan 1289 hingga 1024, atau bahkan 1600
hingga 1200 pixel.
Tipe Sinyal yang diterima oleh
monitor tersebut, apakah itu analog ataukah digital.Kebanyakan monitor saat ini
menerima sinyal analog, yang mensyaratkan penggunaan VGA, SVGA, 8514/A dan
beberapa resolusi pewarnaan standar lainnya.
Frekwensi yang tetap, yang
berarti bahwa monitor tersebut hanya menerima inputan hanya pada satu
frekwensi. Kebanyakan monitor adalah Multiscanning yang berarti bahwa monitor
tersebut secara otomatis menyesuaikan pada frekwensi sinyal yang mereka
terima sehingga monitor tersebut dapat menampilkan gambar dengan resolusi yang
berbeda, tergantung dari data yang mereka terima dari video adapters.
Bebebrapa faktor yang
mempengaruhi kualitas dari sebuah monitor adalah sbb :
Bandwidth : Jarak frekwensi
sinyal yang dapat diatasi oleh monitor. Hal ini ditentukan dari seberapa banyak
data yang dapat diproses, dan selain itu seberapa cepat monitor tersebut dapat
memproses resolusi yang tinggi.
Refresh rate : Seberapa kali
persatuan detik layar dapat direfresh. Untuk menghindari adanya kejapan, maka
proses refresh setidaknya harus 72 Hz.
Interlaced or noninterlaced: Interlacing adalah teknik yang dapat dilakukan oleh monitor untuk
memiliki resolusi yang lebih, tetapi hal itu dapat mengurangi kecepatan reaksi
pada monitor.
Dot pitch : Jumlah ruang antara
pixel. Semakin kecil dot pitch, maka akan semakin tajam warna yang dihasilkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar